Sabtu, 03 Maret 2012

Puisi Untuk Orang Terkasihi


kadang hari jadi demikian melelahkan, ibunda, ruang menujumu tiba-tiba saja terasa luas dan jauh
ingin aku ceritakan tentang sayap-sayap yang tak henti belajar terbang
mencari setiap celah untuk memperpendek jarak mempersempit ruang
ingin aku ceritakan tentang wangi kelopak sepanjang jalan, biru langit, hembus angin dan warna pucuk-pucuk hijau
mengumpulkan keindahan dalam telapak untuk dibawa pulang ke pangkuan
berharap bisa menghapus letih kening dan sudut mata bunda
sesungguhnya tak jarang langkah aku tersandung batu terhalang badai
tapi bekal yang bunda sampirkan sejak dulu selalu bisa menghantarkan ku ke seberang
kadang kabut sama sekali nyaris tak tertembus, ibunda, perjuangan melewatinya tiba-tiba saja kehilangan tenaga
ingin aku ceritakan tentang ketakutan-ketakutan dan mimpi buruk menjelang tengah malam
tentang kegamangan dan keraguan setiap kali jembatan dan pintu menghadang di depan mata
tapi percayalah bekal yang bunda titipkan di bahu selalu bisa mengisi kekosongan, menguatkan dan menegakkan kembali wajahku
seperti pesan bunda,
belajarlah dari rumput yang tegar untuk selalu tumbuh
belajarlah dari tetes hujan di atas batu yang tawakal berikhtiar
tak pernah mudah, ibunda, tak pernah
jika sesekali aku berhenti
aku ingin bunda tahu bukan tuk menyerah
tapi menerjemah hikmah dan menelaah diri sebelum berjalan lagi
tak pernah mudah, ibunda, memang tak pernah
tapi aku tak gentar
sebab cinta dan doa bunda terbukti jadi energi tak berbatas yang tak pernah kehabisan cahaya dalam setiap langkahku…
Terima kasih,Bunda…
Mungkin hanya sebait kata ini yang sanggup ku beri saat ini.
Tak sebanding semua perngobanan Bunda untukku…
Selamat Ulang tahun, Bunda…

Tidak ada komentar: